Minggu, 04 November 2012

Gerak Lokomotor: Berlari

A. Definisi Lokomotor
   Gerakan-gerakan lokomotor adalah gerakan-gerakan yang ―pergi ke mana saja‖. Demikian mungkin anak-anak akan memberi batasan terhadap istilah yang satu ini. Sebenarnya dengan batasan yang diberikan anak-anak demikian, apa yang tergambarkan dari istilah tersebut tidaklah salah, walaupun mungkin terlalu sempit arti. Para ahli mendefinisikan gerakan lokomotor sebagai gerakan-gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat atau mengembara dalam berbagai ruang, sehingga dalam bahasa Inggris disebut juga Traveling. Ini tentunya merupakan kebalikan dari gerakan non-lokomotor, yang tidak menyebabkan tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya
   Ke dalam gerakan lokomotor ini termasuk gerakan-gerakan seperti berjalan, berlari, melompat, mengguling, melayang, dan lain sebagainya. Gerakan-gerakan inilah yang kemudian menjadi dasar bagi perkembangan koordinasi gerakan yang melibatkan
otot-otot besar (gross-muscles), pertumbuhan otot, daya tahan dan stamina, di samping merupakan bagian yang menggembirakan anak.


1. Gerak Dasar Berlari
   Dibandingkan dengan berjalan, berlari adalah pergerakan kaki yang cepat secara bergantian, pada saat yang sekejap, kedua kaki meninggalkan bumi sebelum salah satu kaki segera bertumpu kembali. Berlari dibedakan dari yang cepat (sprint) hingga yang pelan. Tubuh, walaupun berbeda tingkatnya sesuai kecepatan, harus sedikit condong ke depan. Lutut dibengkokkan dan diangkat, kedua lengan berayun depan dan belakang dari bahu, dan siku bengkok.
Selama tahapan awal berlari (umur 2 tahun), seorang anak akan menghasilkan keseimbangan yang tidak stabil. Anak membuat gerakan kaki yang berlebihan, khususnya lutut dari kaki yang mengayun mengarah keluar kemudian berputar ke depan dalam persiapan untuk fase bertumpu. Aksi lutut ini dibarengi oleh kaki yang jarinya mengarah keluar. Gerakan yang berlebihan ini secara bertahap menghilang ketika tungkai anak menjadi lebih panjang dan lebih kuat.

   Sebagian besar anak sekolah dapat berlari pada kecepatan relatif tinggi dan dengan mudah dapat mengubah arah larinya. Tahapan pola lari yang sudah matang akan menunjukkan hal-hal esensial berikut ini:
a. Tubuh memelihara sedikit kecondongan ke depan selama pola melangkah.
b. Kedua lengan mengayun dengan sudut yang luas dan disinkronkan secara berlawanan dengan ayunan kaki.
c. Kaki yang menumpu kontak dengan tanah hampir rata dan dekat di bawah titik berat tubuh.
d. Lutut dari kaki yang bertumpu sedikit bengkok setelah kaki tersebut membuat kontak dengan tanah.
e. Pelurusan dari kaki yang bertumpu pada bagian panggul, lutut, dan pergelangan kaki mendorong tubuh ke depan dan ke atas ke arah fase melayang.
f. Lutut yang mengayun bergerak ke depan dengan cepat pada angkatan lutut tinggi, dan secara bersamaan kaki yang lebih rendah membengkok, membawa tumit dekat ke pantat.

Sumber: http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196308241989031-AGUS_MAHENDRA/Modul_Praktek_2_Agus_Mahendra/Modul_1_Lokomotor.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar